TLL atau yang di kenal sebagai Taman Lalu Lintas terletak di pusat Kota Bandung, diantara Jl. Kalimantan, Jl. Belitung, Jl. Sumatera dan Jl. Aceh. Tempat wisata yang dibuka sejak 1958 ini tetap menjadi tujuan favorit rekreasi warga Bandung dan sekitarnya, tak terkecuali warga Jakarta.
Memang sih, jika dibandingkan dengan arena rekreasi zaman sekarang, Taman Lalu Lintas (TLL) seperti sudah ketinggalan zaman. Apalagi untuk urusan permainan-permainan canggih. Di sini anak tidak bisa menemukan mesin permaianan simulator, mesin permainan ketangkasan, mesin permainan sinema 3 dimensi apalagi yang 4 dimensi, ataupun permainan-permainan atraktif modern lainnya, seperti roller coaster.
Sebaliknya, aneka permainan di sini didominasi oleh permainan-permainan lawas atau vintage. Saat mengantarkan anak-anak main ke TLL, Anda mungkin akan teringat masa kecil. Di sana masih berdiri perosotan berbentuk patung dinosaurus kira-kira setinggi 2 meter. Ada juga patung kuda, kijang, jerapah tempat Anda dulu biasa main koboi-koboian. Sama bahagianya main ayunan yang tempat duduknya terbuat dari papan dan pengikatnya terbuat dari besi sepanjang 2,5 meter. Atau hebohnya main panjat di tiang besi warna-warni dan bangku putar dimana yang jadi mesin penggeraknya adalah ayah-ibu kita.
Nostalgia tidak berhenti sampai di situ. Melainkan terus berlanjut saat menemani si kecil naik kereta api mini mengelilingi sebagian Taman Lalu Lintas yang terhampar di area seluas 3,5 hektar.
Tak hanya itu. Sesuai dengan namanya, sambil bermain di TLL kelak 10-20 tahun mendatang saat para bocah cilik ini menjadi pengguna jalan raya, mereka sudah memiliki bekal berharga tentang bijak berlalu-lintas.
Sejak di pintu masuk sampai memasuki 5 arena permainan yang masih layak dikunjungi, anak dikenalkan dengan marka-marka jalan, rambu-rambu lalu lintas, semisal petunjuk sederhana cara menyeberang jalan. Meski tentu saja, semua marka dan rambu-rambu lalu lintas tadi tidak begitu saja dimengerti anak. Butuh petunjuk dan panduan dari orangtua untuk membantu membacakan, menerjemahkan dan mempraktikkannya. Sedangkan bagi anak usia Sekolah Dasar, mereka bisa belajar sendiri karena semua petunjuk ada penjelasannya.
Kendati namanya Taman Lalu Lintas, di tempat wisata keluarga ini pengunjung juga bisa menemukan kolam renang. Fasilitas untuk mennunaikan ibadah pun tersedia di sini. Uniknya, tepat di depan kolam renang, berdiri playgroup dan TK. Bisa dibayangkan bagaimana nikmatnya anak-anak bersekolah di sini!
Memang sih, jika dibandingkan dengan arena rekreasi zaman sekarang, Taman Lalu Lintas (TLL) seperti sudah ketinggalan zaman. Apalagi untuk urusan permainan-permainan canggih. Di sini anak tidak bisa menemukan mesin permaianan simulator, mesin permainan ketangkasan, mesin permainan sinema 3 dimensi apalagi yang 4 dimensi, ataupun permainan-permainan atraktif modern lainnya, seperti roller coaster.
Sebaliknya, aneka permainan di sini didominasi oleh permainan-permainan lawas atau vintage. Saat mengantarkan anak-anak main ke TLL, Anda mungkin akan teringat masa kecil. Di sana masih berdiri perosotan berbentuk patung dinosaurus kira-kira setinggi 2 meter. Ada juga patung kuda, kijang, jerapah tempat Anda dulu biasa main koboi-koboian. Sama bahagianya main ayunan yang tempat duduknya terbuat dari papan dan pengikatnya terbuat dari besi sepanjang 2,5 meter. Atau hebohnya main panjat di tiang besi warna-warni dan bangku putar dimana yang jadi mesin penggeraknya adalah ayah-ibu kita.
Nostalgia tidak berhenti sampai di situ. Melainkan terus berlanjut saat menemani si kecil naik kereta api mini mengelilingi sebagian Taman Lalu Lintas yang terhampar di area seluas 3,5 hektar.
Tak hanya itu. Sesuai dengan namanya, sambil bermain di TLL kelak 10-20 tahun mendatang saat para bocah cilik ini menjadi pengguna jalan raya, mereka sudah memiliki bekal berharga tentang bijak berlalu-lintas.
Sejak di pintu masuk sampai memasuki 5 arena permainan yang masih layak dikunjungi, anak dikenalkan dengan marka-marka jalan, rambu-rambu lalu lintas, semisal petunjuk sederhana cara menyeberang jalan. Meski tentu saja, semua marka dan rambu-rambu lalu lintas tadi tidak begitu saja dimengerti anak. Butuh petunjuk dan panduan dari orangtua untuk membantu membacakan, menerjemahkan dan mempraktikkannya. Sedangkan bagi anak usia Sekolah Dasar, mereka bisa belajar sendiri karena semua petunjuk ada penjelasannya.
Kendati namanya Taman Lalu Lintas, di tempat wisata keluarga ini pengunjung juga bisa menemukan kolam renang. Fasilitas untuk mennunaikan ibadah pun tersedia di sini. Uniknya, tepat di depan kolam renang, berdiri playgroup dan TK. Bisa dibayangkan bagaimana nikmatnya anak-anak bersekolah di sini!
Komentar
Posting Komentar