Cirebon tidak hanya dikenal sebagai pusat penyebaran agama Islam pada masa Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarief Hidayatullah Abad XV Masehi, peninggalan keraton lengkap dengan tradisinya, kulinernya juga termasyhur. Sebut saja nasi jamblang, nasi lengko, empal gentong, dan docang, yang diantaranya telah merambah hingga ke luar Cirebon.
Docang adalah salah satu makanan khas Kota Udang. Menyantap docang, rasanya familiar dan sangat nendang. Kuah dage atau tempe gembos yang dihancurkan, dipadukan dengan lontong, daun singkong, tauge, kerupuk, dan parutan kelapa muda, menjadikan rasa nikmat dan gurih. Makanan ini bisa menghangatkan badan.
Pantas saja, karena aneka bumbu ada di dalam kuah dage, yaitu bawang merah, bawang putih, cabai merah, ketumbar, laos, serai, daun salam, kemiri, terasi, lengkuas, dan belimbing wuluh, membuatnya segar. Makanan rakyat yang telah ada sejak 1920-an ini memanfaatkan bahan yang sudah jarang ditemui, seperti dage yang ditaburi parutan kelapa.
Menikmati docang terasa semakin khas karena kerupuknya berbeda dengan kerupuk biasa, yaitu kerupuk docang. Berwarna putih kecokelatan, terbuat dari tepung singkong dan digoreng dengan menggunakan minyak sayur. Docang adalah kepanjangan dari dodok bari ngacacang, yakni duduk makan sambil berbicara. Berasal dari kebiasaan sarapan bersama sambil mempersiapkan aktivitas. Ada juga yang mengatakan, kepanjangan dari jangan bodo dage kacang atau sayur dari kacang yang dibacem. Entah mana yang tepat.
Tentu saja masih banyak jenis kuliner Cirebon yang bisa dicicipi seperti aneka kerupuk, ikan laut kering, dan terasi. Rencanakan liburan Anda dan mari berburu kuliner di Cirebon!
Docang adalah salah satu makanan khas Kota Udang. Menyantap docang, rasanya familiar dan sangat nendang. Kuah dage atau tempe gembos yang dihancurkan, dipadukan dengan lontong, daun singkong, tauge, kerupuk, dan parutan kelapa muda, menjadikan rasa nikmat dan gurih. Makanan ini bisa menghangatkan badan.
Pantas saja, karena aneka bumbu ada di dalam kuah dage, yaitu bawang merah, bawang putih, cabai merah, ketumbar, laos, serai, daun salam, kemiri, terasi, lengkuas, dan belimbing wuluh, membuatnya segar. Makanan rakyat yang telah ada sejak 1920-an ini memanfaatkan bahan yang sudah jarang ditemui, seperti dage yang ditaburi parutan kelapa.
Menikmati docang terasa semakin khas karena kerupuknya berbeda dengan kerupuk biasa, yaitu kerupuk docang. Berwarna putih kecokelatan, terbuat dari tepung singkong dan digoreng dengan menggunakan minyak sayur. Docang adalah kepanjangan dari dodok bari ngacacang, yakni duduk makan sambil berbicara. Berasal dari kebiasaan sarapan bersama sambil mempersiapkan aktivitas. Ada juga yang mengatakan, kepanjangan dari jangan bodo dage kacang atau sayur dari kacang yang dibacem. Entah mana yang tepat.
Tentu saja masih banyak jenis kuliner Cirebon yang bisa dicicipi seperti aneka kerupuk, ikan laut kering, dan terasi. Rencanakan liburan Anda dan mari berburu kuliner di Cirebon!
Komentar
Posting Komentar