Bagi warga Kota Bandung, kawasan Braga tak dapat dipisahkan dari sejarah kejayaan dan keindahannya. Sejak 1920, area ini dipenuhi toko eksklusif yang seakan mencerminkan kemajuan perekonomian dan budaya Bandung. Bahkan tak salah jika dikatakan bahwa julukan Paris van Java-pun muncul salah satunya karena kehadiran kawasan ini. Ya, berjalan di trotoar dan melihat ke dalam jendela pertokoan Braga dianggap sama menariknya dengan berlenggak-lenggok di jajaran butik di negara Eropa itu.
Terletak di zona yang sama, Hotel Braga pun jadi saksi salah satu sejarah kejayaan tersebut. Meski hotel ini dikategorikan hotel budget dan tidak sekelas dengan Hotel Savoy Homann atau Preanger, letaknya yang sangat dekat dengan pertokoan Braga membuatnya dikunjungi banyak wisatawan.
Awal mula Hotel Braga bermula di Sukabumi. Pada 1919, pemilik Hotel Victoria Sukabumi, Gardes, ingin melebarkan sayap usahanya ke daerah Bandung. Mereka pun memilih satu bangunan yang telah berdiri sejak 1857 untuk jadi tempat usahanya. Beberapa tahun setelah hotel berdiri, gedungnya dirombak besar-besaran dan dijadikan bertingkat dua. Selain perombakan gedung, nama hotel sempat berganti beberapa kali. Pada 1926 hotel ini dikenal dengan nama Hotel Wilhelmina. Akhir 1940-an, hotel ini lalu berganti menjadi Hotel Des Pays Bas dan awal 1950-an menjadi Hotel Bristol, serta menjadi Hotel Braga pada 1956.
Sudah lama tidak digunakan, Hotel Braga diklasifikasikan sebagai bangunan cagar budaya beserta 637 bangunan lainnya di Kota Bandung. Oleh Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Bandung Heritage), Hotel Braga sebenarnya sempat akan diusulkan sebagai bangunan cagar budaya kelas A. Akan tetapi, sayangnya bangunan itu belum dimasukkan dalam lampiran pada Perda Nomor 19 Tahun 2009 mengenai Pengelolaan Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya. Di Kota Bandung ada 99 bangunan yang masuk heritage kategori A, sedangkan 300 lebih bangunan masuk B dan C. Gedung berkategori B dan C ini nantinya akan diteliti lagi olem tim dan ada yang akan diusulkan untuk naik kategorinya. Namun, sebelum tim terbentuk, sudah banyak bangunan heritage dibongkar. Salah satunya adalah Hotel Braga.
Ya, hotel yang sempat dikunjungi Lord Louis Mountbatten, kakek dari Pangeran Charles dari Inggris ini memang kini telah dibongkar lagi. Oleh salah satu jaringan hotel internasional, di lokasi bekass hotel yang berlokasi di Jalan Braga No. 8 Kota Bandung ini lalu akan dibangun hotel bintang 3 setinggi 13 lantai. Hanya bangunan depan yang tidak dirobohkan, meski bagian dindingnya dikelupas.
Terletak di zona yang sama, Hotel Braga pun jadi saksi salah satu sejarah kejayaan tersebut. Meski hotel ini dikategorikan hotel budget dan tidak sekelas dengan Hotel Savoy Homann atau Preanger, letaknya yang sangat dekat dengan pertokoan Braga membuatnya dikunjungi banyak wisatawan.
Awal mula Hotel Braga bermula di Sukabumi. Pada 1919, pemilik Hotel Victoria Sukabumi, Gardes, ingin melebarkan sayap usahanya ke daerah Bandung. Mereka pun memilih satu bangunan yang telah berdiri sejak 1857 untuk jadi tempat usahanya. Beberapa tahun setelah hotel berdiri, gedungnya dirombak besar-besaran dan dijadikan bertingkat dua. Selain perombakan gedung, nama hotel sempat berganti beberapa kali. Pada 1926 hotel ini dikenal dengan nama Hotel Wilhelmina. Akhir 1940-an, hotel ini lalu berganti menjadi Hotel Des Pays Bas dan awal 1950-an menjadi Hotel Bristol, serta menjadi Hotel Braga pada 1956.
Sudah lama tidak digunakan, Hotel Braga diklasifikasikan sebagai bangunan cagar budaya beserta 637 bangunan lainnya di Kota Bandung. Oleh Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Bandung Heritage), Hotel Braga sebenarnya sempat akan diusulkan sebagai bangunan cagar budaya kelas A. Akan tetapi, sayangnya bangunan itu belum dimasukkan dalam lampiran pada Perda Nomor 19 Tahun 2009 mengenai Pengelolaan Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya. Di Kota Bandung ada 99 bangunan yang masuk heritage kategori A, sedangkan 300 lebih bangunan masuk B dan C. Gedung berkategori B dan C ini nantinya akan diteliti lagi olem tim dan ada yang akan diusulkan untuk naik kategorinya. Namun, sebelum tim terbentuk, sudah banyak bangunan heritage dibongkar. Salah satunya adalah Hotel Braga.
Ya, hotel yang sempat dikunjungi Lord Louis Mountbatten, kakek dari Pangeran Charles dari Inggris ini memang kini telah dibongkar lagi. Oleh salah satu jaringan hotel internasional, di lokasi bekass hotel yang berlokasi di Jalan Braga No. 8 Kota Bandung ini lalu akan dibangun hotel bintang 3 setinggi 13 lantai. Hanya bangunan depan yang tidak dirobohkan, meski bagian dindingnya dikelupas.
Komentar
Posting Komentar